Jakarta kota macet dan berpenduduk paling padat di indonesia
Di berbagai provinsi yang ada di Indonesia, tak heran jika kota jakarta di juluki sebagai kota berpenduduk paling padat saat ini. Dari hasil SENSUS Th 2010. jumlah penduduk jakarta mencapai 9.607.787, itu pun belum termasuk para pendatang yang belum terdata oleh Pemerintah DKI. Sudah menjadi tradisi turun temurun rakyat indonesia, saat hari raya atau libur panjang khususnya para pekerja yang berasal dari Daerah, mereka pulang ke kampung tempat mereka di lahirkan atau istilah kerennya “MUDIK”. Di sinilah peran mereka yang membuat kota jakarta menjadi kota paling padat penduduk saat ini. Tak sedikit dari mereka setelah pulang dari kampung halaman kembali dengan membawa beberapa orang, seperti salah satu anggota keluarga, teman, atau kerabat. Bahkan walaupun tanpa bekal apapun, mereka memberanikan diri untuk mengadu nasib. Tidak sebanding dengan luas wilayah Jakarta yang hanya memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²) tetapi setiap tahunnya terus berdatangan orang-orang yang berniat Hijrah demi meningkatkan kualitas ekonomi keluarga yang tak terhitung berapa banyak setiap tahunnya. Hal ini kurang menjadi perhatian pemerintah, dengan pemerintahan dan perekonomian nasional yang berpusat hanya di satu tempat atau profinsi membuat kota jakarta menjadi tempat mengadu nasib mereka.
Berbagai solusi telah di terapkan pemerintah dengan membuka
lowongan pekerjaan di beberapa provinsi di indonesia, namun itu tidak cukup
untuk mengurungkan niat mereka demi mancari sesuap nasi. Keadaan seperti ini
membuat siklus perpindahan penduduk dari desa ke kota dan dari kota ke desa tak
seimbang dan hasilnya kota jakarta tidak hanya di juluki sebagai kota
berpenduduk paling padat tetapi kota termacet saat ini. Contoh saja beberapa
ruas jalan protokol yang sudah menjadi langganan kemacetan. Jalan Let. Jen.
Sudirman dan jalan MH. Thamrin misalnya, setiap pagi dan sore sudah tak heran
para pengguna jalan tersebut akan mengalami kemacetan. Terjebak dalam kemacetan
setiap hari saat berangkat atau pulang kerja tentunya sangat menguras energi
dan waktu, apalagi bagi mereka yang menggunakan kendaraan pribadi. Bila dalam
satu hari kita terjebak kemacetan kira-kira selama 1 jam, bayangkan berapa
banyak waktu kita yang terbuang dalam 1 bulan.
Untuk mengatasi meledaknya pendatang dan semakin parahnya
kemacetan kota jakarta, pemerintah DKI wajib memberikan perhatian khusus untuk
menanggulangi hal seperti ini. Di prediksi pada tahun 2020 jika semua orang
mengeluarkan kendaraan mereka di jalan, maka kota jakarta akan mengalami
kemacetan total. Beberapa negara maju seperti Amerika dan negara-negara barat
lainya, sudah mampu mengurangi angka kemacetan di negara mereka masing-masing.
Sebagai contoh negara adidaya Amerika dengan memindahkan pusat pemerintahan
mereka dari kota New York ke kota Wasington DC. Mungkin kita bisa mencontohnya
dengan memindahkan pusat pemerintahan kita ke luar pulau Jawa. Disini beberapa
solusi yang bisa membantu di antaranya adalah:
- 1. Membangun sebanyak-banyaknya jalan layang.
- 2. Menciptakan alat transportasi yang murah.
- 3. Memperlebar ruas-ruas jalan yang menjadi langganan kemacetan.
- 4. Menekan perpindahan penduduk dari desa ke kota.
- 5. Menciptakan lapangan pekerjaan di daerah-daerah terpencil di indonesia.
- 6. Memindahkan pusat pemerintahan dari kota jakarta ke kota lain yang ada di indonesia demi memeratakan pembangunan dan ekonomi nasioanal.
0 Response to "Jakarta kota macet dan berpenduduk paling padat di indonesia"
Post a Comment